Rabu, 19 Juni 2013

Apartemen The Smith Alam Sutera


Apartemen — Minat masyarakat terhadap apartemen dengan tipe kecil semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin tingginya permintaan apartemen tipe kecil, ukuran 22 m2 hingga 70m2 yang melesat paling tinggi dibandingan dengan tipe lainnya.
Per April 2013, pertumbuhan kredit untuk apartemen (KPA) tipe kecil ini naik hingga 83,8%.  Lebih tinggi dari pertumbuhan kredit tipe yang sama di bulan Maret 2013, yang mencapai 79,6%.
“"Untuk kredit KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) untuk flat atau apartemen tipe 22-70 meter persegi itu pertumbuhannya 83,8% per April, sedangkan Maret hanya 79,6%,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, seperti dikutip pada Detik Finance, Kamis (13/06/13).
Peningkatan juga terjadi pada KPR untuk rumah tapak atau landed house untuk rumah tipe 70m2. KPR untuk rumah tipe ini tumbuh hingga 45,1% pada bulan April 2013. Sementara pada bulan Maret, hanya tumbuh sebesr 39,8%.
“Kredit properti KPR tipe di atas 70 meter persegi paling banyak mencerminkan sekitar 37% dari total KPR,” jelas Perry.
Sementara itu, pertumbuhan KPA untuk apartemen di atas 70m2 per April 2013 juga mencatat kenaikan menjadi 71,4% dari tahun sebelumnya yangs ebesar 70,4%.
Perry menjelaskan, hal ini menjadi alasan pihaknya terus mencermati pertumbuhan kredit di sektor-sektor properti.

“Kenapa sangat tinggi tentu saja memang pertumbuhan kredit di sektor properti sedang bullish,” ujar Perry.

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Tak ada yang tak mungkin terjadi di Jakarta. Termasuk pertumbuhan harga propertinya yang luar biasa. Untuk properti mewah, terutama apartemen, menurut Global Cities Index Knight Frank, naik 38,1 persen. Padahal, harganya sendiri masih terhitung rendah. Bahkan jauh di bawah kota-kota lain di dunia, seperti Singapura, Hong Kong, Paris, London, dan lainnya, yang sudah mencapai ratusan juta rupiah per meter persegi.

Hunian mewah seperti apa yang dapat mendorong Jakarta menempati posisi atas dalam indeks tersebut dan bagaimana tingkat penjualannya?

Salah satu properti eksklusif sekaligus luks yang tengah dipasarkan adalah Keraton at The Plaza. Plaza Indonesia Realty mengembangkan properti ini di atas lahan seluas 5.610 meter persegi dengan ketinggian bangunan mencapai 48 lantai. Pembangunan dimulai tahun 2006 dan beroperasi empat tahun berikutnya.

Keraton at The Plaza terdiri atas dua bagian yang diperuntukan sebagai apartemen sehingga dinamakan Keraton Private Residence dan hotel Keraton yang dikelola Grup Starwood dengan brand The Luxury Collection.

Hotel Keraton Luxury Collection berada di lantai 7-22 dengan jumlah 140 kamar dan suite berukuran minimal 61-64 meter persegi. Hotel ini dilengkapi fasilitas jaringan internet nir kabel, "butler", restoran, pusat kebugaran, concierge dan business center 24 jam.

Sementara Keraton Private Residence hanya berisi 54 unit. Fasilitas yang diberikan kepada penghuni adalah tempat parkir khusus, lift yang juga didedikasikan untuk masing-masing penghuni (private lift), lobby lounge bar, business center, kolam renang dalam dan luar ruang, ruang serbaguna, pusat kebugaran, restoran, spa, dan akses khusus ke mal Plaza Indonesia.

Untuk menikmati semua fasilitas tersebut, calon pembeli harus merogoh pundi lebih dalam. Betapa tidak, harga aktual saat ini menembus angka 7.500 dollar AS per meter persegi atau setara dengan Rp 73,5 juta. Jika unit terkecilnya saja seluas 350 meter per segi, maka uang yang harus dibayarkan sebesar Rp 25,7 miliar!

Sekali lagi, tak ada yang tak mungkin di Jakarta. Buktinya, unit-unit mahal nan mewah tersebut laku juga. Menurut Direktur Keuangan Plaza Indonesia Realty, Lucy Suyanto, dari sejumlah 54 unit yang ditawarkan, pihaknya telah mendandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atas 47 unit Keraton Private Residence pada 2012 lalu. Ini artinya, tersisa tujuh (7) unit saja.

"Harga Keraton Private Residence terus mengalami pertumbuhan. Ketika dilansir tiga tahun lalu, harganya masih berada pada level Rp 32,5 juta/m2. Tahun lalu masih Rp 51 juta/m2. Sekarang tembus Rp 73,5 juta/m2," papar Lucy kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin lalu (3/6/2013).

Kinerja Keraton Private Residence ini menggenapi riset Jones Lang LaSalle yang menyebutkan bahwa apartemen kelas atas mencatat tingkat serapan hingga 2.500 unit.

0 comments: